Kamis, 05 Maret 2015

Enaknya, mulai dari mana dulu yaa… emm… (sambil mikir)



sebenernya , gini.. emm… (yahh.. mikir lagi~~”)

aku ngga tahu nih harus mulai nulis dari mana.. lebih tepanya sih, ngga tahu APA YANG MAU AKU TULIS. Jujur, dari dulu aku pengen banget bisa nulis, jadi penulis, terus karyanya bisa di terbitin dan best seller!! Aaaaa…!!! itu kan keren banget!!!
setiap hari, setiap jam mungkin.. sebenernya banyak banget inspirasi yang muncul. mulai dari judul-judul yang bagus, kalimat-kalimat indah yang sekelebat dateng lalu langsung aku tulis (biasanya sih di draft hp). tapi, satu hal yang selalu aku ulangi terus dan terus yaitu MENUNDA UNTUK MENULIS. aku selalu berpikir untuk menulis di lain waktu yang kurasa lebih tepat untuk menulis, tapi ketika aku mulai meluangkan waktu untuk menulis selalu saja inspirasi itu atau bayangan tentang apa yang ingin aku tulis langsung hilang atau juga kosong SAMA SEKALI. seperti sebuah novel yang pernah aku baca dimana halaman tengahnya BLANK PAGE atau hanya berisi kertas kosong. otakku ada (iyalah~~), tapi isi (maksudnya disini cerita yang mau ditulis) ngga ada sama sekali.
inspirasi itu biasanya muncul ketika aku lagi di perjalanan, entah itu perjalanan pulang menuju rumah atau ke suatu tempat. pada saat itu, inspirasi tentang sebuah cerita atau juga banyak cerita muncul. ibarat seperti keran air yang bocor, mengalir tiada hentinya. seperti yang pernah dikatakan oleh seorang penulis atau juga kebanyakan penulis,  berkata atau lebih kepada menyarankan UNTUK MEMBAWA NOTE BOOK atau BUKU CATATAN kemana pun, tapi aku ngga pernah yang namanya membawa buku catatan. yang sering kubawa ialah (hanya) telepon genggam. telepon genggam biasa yang ada keypad’nya. aku menuangkan segalanya (inspirasi) ke dalam draft, mulai dari judul-judul cerita yang menurutku bagus dan kalimat-kalimat yang menarik. contohnya, Fenomena Batu, Bias-bias memori, Satu kelopak yang masih berdiri di tengah hujan (Untuk judul cerita atau juga artikel) dan kalimat-kalimat yang sekelebat muncul, misalnya ketika aku sedang menunggu kereta, Seperti kereta. Aku sudah menunggunya dari berjam-jam yang lalu, sampai bosan. Dan datang ketika aku pupus harapan. atau juga ketika aku sedang memperhatikan jalan, Mungkin sekali-kali kita perlu untuk berdiri. Melihat lagi segalanya, lebih dalam dan menaruh perhatian akan setiap detil sesuatu.Dan seterusnya.
aku ketik segalanya dan aku simpan ke dalam draft. aku biarkan semua itu agar menjadi outline tulisan-tulisanku. tapi, ternyata semua draft itu seperti sepah bahkan yang sama sekali belum aku kunyah. sungguh, aku kesal dan malu pada diriku sendiri. mungkin rasanya itu seperti, menyia-nyiakan kemampuan.
satu hal lain lagi. aku TIDAK PERCAYA DIRI.
aku tidak percaya pada diriku sendiri bahwa aku bisa menulis, aku bisa bercerita, dari awal hingga akhir menjadi cerita yang nyambung dan enak dibaca. aku selalu melihat orang lain, bahwa ada banyak orang yang dapat menulis dengan hebat. tak perlu jauh-jauh menyinggung para penulis buku best seller, banyak teman-temanku yang jagonya bukan main dalam hal menulis. sampai-sampai buat aku minder dan tambah ngga percaya diri. iya, MINDER DAN TIDAK PERCAYA DIRI.
baru saja terlintas kalimat-kalimat yang bagiku indah sekali,
Tidak ada waktu baginya. Sedetik pun, jika itu kemungkinannya. Untuk membagi hatinya, untuk memberi perhatiannya atau juga sekadar melihat. Kepada yang disana.
Entah… Kamu memiliki perasaan itu atau tidak. Tapi sepertinya aku keliru. Mungkin aku yang mencintai lebih dulu.
aku tidak sedang jatuh cinta, tapi hanya dengan mengingat temanku pernah bercerita mengenai perasaannya terhadap seseorang dan aku dapat membuat kaliamt-kalimat seperti diatas itu.
rasanya aneh, memang. banyak inspirasi, tapi sulit sekali untuk menuangkannya dan menjabarkannya menjadi sebuah cerita yang utuh. aku.. masih belum tahu ingin memulainya dari mana dan seperti apa..

Tidak ada komentar: