Untuk sekejap nafasku
memegap
Berkata hatiku ada kamu
didepan mataku
Detik hidupku terhenti
sesaat
Langkahku melerai pada
rantai jejakku
Jemariku tak lagi
menerungku
Pada angin yang mulai
resah itu
Lalu aku terduduk
Bertopang pada waktu
Saat itu, ya saat itu
Indahnya memerih
Bahagianya memedih
Segalanya jadi samar-samar
Seakan rasa terpusat
Diantara ruang yang
dindingnya meliar
Menarik ulur paksa ragaku
Hingga dengan sekelebat
saja
Jiwaku mencari-cari
Jalannya…
Dimana aku belum temui